Kata Bulog, Bahan Oplosan Raskin itu Bukan Plastik, Tapi…
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Bulog Sub Divisi Regional Karawang Alex angkat bicara menyoal beredarnya beras miskin alias raskin yang bercampur beras plastik di wilayahnya. Terkait kabar tersebut, pihaknya tadi pagi (25/5) langsung turun tangan mengecek ke lapangan.
Menurut Alex, setelah turun ke lapangan, pihaknya tidak mendapati raskin yang bercampur plastik. Alex juga menjamin raskin yang didistribusikan Bulog aman untuk dikonsumsi.
“Itu bukan bahan plastik, tapi adalah beras premix yang ada kandungannya asam folat, zat besi dan lain sebagainya. Ini semua bahan-bahan zat gizi yang dicampur ke beras raskin," ujar Alex kepada JPNN.com, Senin (25/5).
Bahkan, untuk memastikan raskin yang didistribusikan Bulog aman, pihaknya melakukan sample darah kepada masyarakat penerima raskin. Hasilnya tidak didapati hal-hal aneh pada kesehatan masyarakat penerima beras raskin. "Kami lakukan sample darah sebelumnya, itu sudah berlangsung selama 10 bulan lalu," jelasnya.
Ia menduga, masyarakat masih kurang paham terkait adanya beras berbentuk aneh yang tercampur di raskin. "Saya rasa kekurang pahaman masyarakat saja. Mungkin karena beras plastik ini kan sedang mencuat dan lihat bentuk raskin kok ada beda. Memang bentuknya agak persegi dan nggak lonjong. Kalau beras premix warnanya agak kuning. Kalau beras plastik kan putih bersih dan kayak kristal," papar dia.
Selain itu, Alex juga mendatangi Maman Kadarisman, Sekretaris Desa Pancakarya, Kecamatan Tempura dan menjelaskan terkait dugaan tersebut.
"Sudah saya jelaskan bahwa beras raskin 4,1 ton tidak ada plastiknya. Pak sekda juga bersedia untuk klarifikasi pernyataannya," tandas Alex. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kepala Bulog Sub Divisi Regional Karawang Alex angkat bicara menyoal beredarnya beras miskin alias raskin yang bercampur beras plastik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso