Kata Fahri Hamzah, Presiden Jokowi pun Kaget

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku telah menyampaikan permintaan kepada Presiden Joko Widodo agar mendukung wacana penggunaan Hak Angket DPR terhadap kasus dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Hal ini, kata Fahri, disampaikannya ke Presiden Jokowi secara informal di sela-sela pertemuan para pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, Selasa (14/3).
Dia mengatakan ada keganjilan luar biasa di kasus e-KTP yang berkaitan dengan conflict of interest Agus Raharjo selaku ketua KPK.
Fahri menjelaskan, Agus Raharjo yang juga mantan ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), ikut berkonflik dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di proyek senilai Rp 5,9 triliun.
"Rupanya ketua KPK itu ikut berkonflik dengan kemendagri, karena ketua KPK mantan LKPP ini datang dengan kecenderungan (membawa) konsorsium yang kalah. Itu jelas sekali itu," ujar Fahri.
Kepentingan Agus, ujar politikus PKS ini, juga pernah disampaikan para mantan pejabat di Kemendagri yang menjadi saksi di KPK.
"Karena itulah hasil temuan BPK dengan advokasinya KPK itu beda, begitu Agus menjadi ketua KPK menetapkan tersangka, gitu lho. Artinya dia membawa konflik lama yang dia sudah hadapi dari awal," tambahnya.
Lalu bagaimana tanggapan Presiden Jokowi mendengar penjelasan Fahri soal dugaan keterlibatan Agus Raharjo di proyek e-KTP?
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku telah menyampaikan permintaan kepada Presiden Joko Widodo agar mendukung wacana penggunaan Hak Angket DPR terhadap
- Berkas Ekstradisi Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos Segera Rampung
- Paulus Tannos Buronan Korupsi e-KTP Masih Berstatus WNI
- Pemerintah Gelontorkan Duit Rp 19 Triliun untuk Renovasi Sekolah dan Ponpes
- Fahri Hamzah Sebut Pembangunan Rusun Solusi untuk Mengubah Kawasan Kumuh jadi Modern
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun