Kata Fahri, Sering terjadi OTT Merusak Reputasi Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo mengambil sikap terkait maraknya operasi tangkap tangan (OTT) menjelang Pemilu serentak 2019.
Fahri mengatakan suka atau tidak, peristiwa pemberantasan korupsi menjelang pemilu pasti menjatuhkan reputasi pemerintahan yang sedang berjalan.
"Semakin sering terjadi OTT menjelang pemilu, maka reputasi pemerintah akan tambah jatuh," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/12).
"Rakyat akan mengatakan, "tuh kan pemerintahan ini justru korupsinya tambah banyak"," lanjut Fahri.
Karena itu, Fahri menyarankan Presiden Jokowi harus berkoordinasi tentang persoalan OTT sampai masa pemilu nanti sehingga jangan sampai menjadi faktor kekacauan politik.
Fahri juga menyarankan presiden harus mengevaluasi sumber-sumber pendanaan pemerintahan yang lagi-lagi nonbudgeter. "Sebab, ini (kasus suap) lagi-lagi hibah, kan?" katanya.
Nah, ujar Fahri, harus dilihat yang nonbudgeter itu ada di mana saja. Metode pelaporan, penanganan, pengelolaannya harus dibikin standar. "Supaya tidak terindikasi menjadi sumber korupsi," tegasnya.
Sebelumnya, KPK menggelar OTT di Kemenpora dan sejumlah tempat lainnya di Jakarta. Alhasil, KPK menjerat lima tersangka. Tiga dari Kemenpora, dua KONI.
Menurut Fahri Hamzah, seringnya terjadi OTT (operasi tangkap tangan) bisa menjatuhkan reputasi pemerintah.
- Nasib Sahbirin Noor Setelah Jadi Tersangka di KPK
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang 2, Banyak Honorer Ogah Mendaftar
- Lebih 3 Jam Geledah Ruang Kerja Gubernur Kalsel, KPK Bawa Satu Koper
- 5 Berita Terpopuler: OTT KPK di Kalsel, Profil Orang Kepercayaan Terungkap, Ternyata Ini yang jadi Bancakan
- Operasi Senyap KPK di Kalsel, 4 Pejabat Ditangkap & Uang Rp 10 Miliar Disita
- Nilai OTT KPK di Kalsel Hampir Setengah Kekayaan Sahbirin Noor alias Paman Birin