Kata-Kata Kebebasan Berpikir Dihapus dari Piagam Universitas, Mahasiswa Tiongkok Turun ke Jalan

Sebuah protes yang jarang terjadi sebelumnya berlangsung di salah satu universitas paling terkenal di China Fudan University di Shanghai.
Perubahan di Fudan University, yang dianggap sebagai salah satu universitas paling liberal di China baru muncul hari Selasa ketika Kementerian Pendidikan China mengatakan sudah menyetujui perubahan piagam pada tiga universitas.
Piagam baru ini mengatakan universitas akan 'mempersenjatai pemikiran para dosen dan mahasiswa dengan ideologi sosialisme Xi Jinping dengan karakteristik China di Era Baru."
Sebuah rekaman video yang beredar di Twitter hari Rabu (18/12/2019) menunjukkan sekelompok mahasiswa Fudan University menanyikan lagu himne universitas yang masih menggunakan kata-kata 'kebebasan berpikir."
External Link: Linda Lew on Twitter: Breaking: Fudan Uni students gather to sing their school anthem in the cafeteria, which incl the lyrics: ????????????????? - academic Independence & freedom
Beberapa mahasiswa di universitas tersebut mengukuhkan kepada Reuters bahwa protes sudah dilangsungkan di kampus ketika jam makan siang.
Sama seperti piaam universitas, himne tersebut - yang sudah ada sebelum Partai Komunis berdiri di China 70 tahun lalu - juga diubah menjadi himne baru yang berisi jargon-jargon Komunisme.
Dalam bilangan jam, perubahan piagam dan himne yang dilakukan Fudan University menjadi salah satu topik pembicaraan di media sosial CHina Weibo, dengan salah satu hashtag sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.
Sebuah protes yang jarang terjadi sebelumnya berlangsung di salah satu universitas paling terkenal di China Fudan University di Shanghai
- Tarif Tarifan
- Anggota Satgas Unaya Meninggal Ketika Kawal Demo Mahasiswa
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia