Kata Pakar soal Sendok dan Pisau di Perut Jahrani
Jahrani sebenarnya bukan penderita pica pertama di Kaltim. Yenny mengaku pernah menangani seorang pasien yang memakan kotorannya sendiri.
Namun, hal tersebut terjadi karena pasien dikurung dalam satu tempat dan dalam waktu lama. "Pasien mengalami gangguan jiwa sehingga dikurung oleh keluarga. Dia makan, tidur, sampai buang air di tempat itu," terangnya.
Kasus ini memang berbeda dengan Jahrani. Namun, pica yang diderita kemungkinan didorong faktor yang sama, yaitu masalah kejiwaan.
Jahrani, kata Yenny, bisa mengalami hal serupa. "Bila memakan sendok sampai pengupas buah berulang kali, pasti ada yang salah di otaknya," jelasnya.
Dia turut menyarankan agar keluarga membawa Jahrani ke RSJD untuk melewati pemeriksaan. "Tidak perlu cemas karena pengobatan di RSJD ditanggung BPJS," sambungnya.
Di Kaltim, pica yang diderita Jahrani adalah kasus langka. Kepala Humas RSUD AWS Samarinda dr Muhammad Febian Satrio menyatakan hal tersebut.
Di rumah sakit tipe A itu, tidak ada rekam data khusus kejadian pasien yang menelan benda tak wajar.
Dalam beberapa kasus, pasien hanya menelan benda seperti jarum pentul atau koin karena tidak sengaja.
Ada sejumlah benda asing, seperti paku, sendok, pisau, di perut Jahraniyang diduga mengalami gangguan psikologis yang disebut pica.
- Bocah Alami Gangguan Pica Suka Makan Benda Tak Lazim, Bagaimana Mengatasinya?
- Ini Ada Pesan Penting dari Psikolog untuk Anda yang Gelisah karena Corona
- Ini Dampak Kesepian Pada Kondisi Fisik dan Psikologis
- Benarkah Stres Bisa Memicu Kanker?
- Main Ponsel Hingga Larut Malam Picu Gangguan Psikologis
- Jahrani, Pria di Perutnya Ada Pisau dan Garpu Itu Ingin..