Kata Pengamat soal Pidato Kebangsaan Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan kritik untuk pidato kebangsaan Prabowo Subianto bertajuk Indonesia Menang, di JCC Senayan pada Senin malam (14/01). Menurut dia, apa yang disampaikan mantan Danjen Kopassus tersebut maish bersifat umum.
"Pemaparan visi misi Prabowo - Sandi yang disampaikan dalam momentum pidato kebangsaan masih bersifat umum dan normatif. Janji-janji politik yang disampaikan secara umum masih bersifat ide-ide besar yang belum tentu bisa dioperasionalkan di lapangan," kata Pangi kepada JPNN pada Selasa (15/01).
Bahkan jika dicermati, kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, ada beberapa janji politik yang disampaikan Prabowo, justru sebagianya sudah menjadi program pemerintahan saat ini.
Antara lain dana desa yang menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Situasi ini, lanjutnya, karena memang kedua pasang capres- cawapres tidak mempunyai perbedaan secara signifikan secara ideologis, sehingga sulit mencari perbedaan antara janji politik dan program dari kedua pasangan ini.
BACA JUGA: Pidato Kebangsaan Prabowo Indonesia Menang Sangat Dahsyat
Hal itu menurut Pangi, menjadi alasan utama mengapa publik akan kesulitan mencari perbedaan mendasar dari program yang akan ditawarkan.
"Namun publik masih punya harapan dari sisi pendekatan terhadap penyelesaian masalah yang mungkin akan berbeda dari Prabowo," tambah Pangi.(fat/jpnn)
Menurutpengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, pidato kebangsaan Prabowo Subianto masih bersifat umum dan normatif.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi