Kata Siapa Stok Beras Menipis? Indonesia Sedang Panen Raya
jpnn.com, JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia barus aja merilis temuan berkaitan dengan pengelolaan data persediaan beras dan kebijakan impor beras.
Ada enam gejala maladministrasi. Di antaranya ditemukan pasokan beras pas-pasan dan tidak merata.
Disarankan pemerintah hentikan kegiatan membuat opini soal beras surplus dan kegiatan perayaan panen yang berlebihan.
“Lha ini kan malah menambah kegaduhan baru yaitu data. Jangan sampai data dijadikan tumpuan sumber masalah. Data kan sudah dari dulu adanya demikian. Mestinya kan fokus masalah rencana impor ini," ujar pengamat kebijakan publik, Muh. Syaifullah.
“Mengenai adakah surplus beras ya serahkan saja pada yang kompeten. Data yang ada digunakan maksimal untuk menghitung beras, lama waktu bila mencari data lagi. Saya yakin instansi yang bersangkutan piawai menghitungnya”, imbuhnya.
Penulis dan peneliti dari Pusat Kajian Inovasi dan Entrepreneurship (PKIE) itu mengatakan, bila ada pihak lain yang merasa memiliki data baru bisa dikonfirmasi pada instansi tersebut.
"Saya yakin mereka akan terbuka membahasnya. Kalau begini kan saya jadi ikutan bingung. Dalam waktu singkat Ombudsman menyimpulkan stock beras pas-pasan dan menipis” Itu kayaknya stok Bulog ya?, kok terlalu sederhana hanya menghitung sebaran stok Bulog,” tegasnya,
Menurutnya, saat ini diketahui stok beras banyak dan tidak hanya di Bulog.
Sejak akhir 2017 dan awal tahun ini panen raya padi dilakukan di berbagai tempat sehingga tidak mungkin stok beras menipis.
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan