Kata YLKI, Aneh Banget...
Senin, 27 Juli 2015 – 15:25 WIB
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti banyaknya korban jiwa selama mudik Lebaran 2015. Dari data Korlantas Mabes Polri, jumlah korban meninggal dunia karena laka lantas mencapai 628 orang, luka berat 1.028 orang, dan luka ringan 3.808 orang. Itu terjadi selama H-7 dan H+7 2015, Data itu membuat YLKI prihatin. Apalagi. ada pernyataan Kementerian Perhubungan yang menyatakan Lebaran tahun ini berhasil. Ukurannya, jumlah kecelakaan turun hingga 8 persen. "Jadi sungguh aneh bin ajaib jika Kemenhub mengklaim bahwa mudik Lebaran 2015 dinyatakan berhasil. Apakah menurunnya korban meninggal yang hanya 8 persen layak disebut berhasil?," tanya Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, kepada JPNN.com, Senin (27/7).
jpnn.com -
jpnn.com -
Karena itu, Tulus mendesak Kemenhub dan Polri bisa menekan tingginya penggunaan sepeda motor sebagai sarana mudik. Pasalnya jumlah kecelakaan selama mudik lebaran masih didominasi kendaraan roda dua. "Ini terbukti korban laka lantas lebih dari 75 persen adalah pengguna sepeda motor," serunya. Selain itu, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk memperbaiki dan memperbanyak akses angkutan umum di sektor darat, khususnya perkeretaapian. Tujuannya agar masyarakat bisa dengan nyaman beralih menggunakan angkutan umum saat mudik. "Janganlah pemerintah hanya menjadikan tingginya korban masal selama mudik lebaran hanya menjadi data statistik belaka, tanpa upaya serius untuk menguranginya hingga zero accident," tandas Tulus. (chi/jpnn)Baca Juga:
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti banyaknya korban jiwa selama mudik Lebaran 2015. Dari data Korlantas Mabes Polri, jumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah
- Pegadaian Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Kantor Imigrasi Jakpus Deportasi 14 WNA yang Langgar Izin Tinggal
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Demi Berantas Judi Online, Prabowo Sampai 3 Kali Panggil Menkomdigi