Katakan dengan Emoji: Bahasa Baru Pemersatu Dunia
jpnn.com - Hampir dua dekade sejak pertama dikembangkan di Jepang, emoji melaju kencang. Dari sekadar ungkapan perasaan menjadi bahasa universal.
Ungkapan lawas, katakan dengan bunga, pun rasa-rasanya perlu dikoreksi. Katakan saja dengan emoji.
Punya kawan di Timbuktu atau Alaska? Cukup kirim gambar smiley, dengan segera dia akan tahu bahwa Anda sedang bergurau. Minimal dia tahu hati Anda sedang senang.
Yang punya pasangan atau teman dekat, cukup kirim gambar red heart, tak peduli dari kebangsaan apa pun, dijamin dia bakal klepek-klepek.
Minimal dia tahu bahwa Anda punya perhatian khusus ke dia. Tak perlu bilang susah payah mengeja I love u, ich liebe dich, Je t’aime, atau ti amo untuk mengatakan ”aku cinta padamu”.
Sekitar 6 miliar emoji dipakai per hari dalam percakapan di dunia maya. Dari pengguna yang berasal dari berbagai penjuru bumi.
Emoji bahkan diklaim sebagai ”bahasa” yang persebarannya paling cepat di dunia. Pada 2015, Oxford English Dictionary, kamus yang sangat dihormati, juga menobatkan emoji face with tears of joy sebagai ”Kata Tahun Ini”.
Bahkan, kendati tak punya struktur seperti umumnya bahasa, emoji toh bisa disusun menjadi sebuah kalimat. Contohnya adalah apa yang dilakukan oleh penulis dan seniman Joe Hale.
Hampir dua dekade sejak pertama dikembangkan di Jepang, emoji melaju kencang. Dari sekadar ungkapan perasaan menjadi bahasa universal.
- Puncak Undian Doranniversary Disiarkan Langsung di Medsos, Total Hadiah Rp100 Juta
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Viral AMDK Keruh Dinilai 'Berbau' Persaingan Bisnis Tak Sehat
- Hati-Hati, Penipuan Berkedok Lowongan Petugas Haji di Media Sosial
- Ajang Vape 5 Styles Berhadiah Rp 405 Juta, Buruan Ikutan!
- Pemerintah Ingin Batasi Penggunaan Medsos, Sukamta: Penting Dibuka Opsinya