Kateterisasi Bayi Kembar Siam Sukses
jpnn.com - SURABAYA – Ketegangan Sika Jayanti dan Yuda Winarno sirna begitu tim dokter RSUD dr Soetomo menuntaskan operasi terhadap Rahma Anindita Vani Maulida dan Nurul Anindia Vina Maulida. Rabu (4/6) bayi kembar siam asal Banyuwangi itu menjalani operasi kateterisasi. Meski sukses, operasi tersebut juga menunjukkan bahwa dua gadis cantik yang dempet dada-perut itu punya kelainan di jantungnya.
Operasi tersebut dimulai pukul 08.30. Yang melakukan operasi adalah tim yang terdiri atas 20 dokter. Meski sebelumnya tim tersebut mengungkapkan potensi emergency, ternyata hal itu tidak terbukti.
Kesuksesan tersebut memupus ketegangan Sika dan Yuda bersama kerabat lain, yang sejak pagi duduk di ruang tunggu Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo. Kecemasan memang wajar. Sebab, dua bulan ini Sika dan Yuda menanti kepastian apakah benar bayi mereka, terutama Rahma, mengalami kelainan jantung.
Rahma-Nurul keluar dari kamar kembar siam Nakula Sadewa, irna anak, menuju ruang IDIK GBPT pukul 07.05. Dokter Agus Harianto SpAK, ketua tim kembar siam, mengantar mereka.
Dokter Arie Utariani SpAn KAP, spesialis anestesi, menuturkan bahwa pada pukul 08.46, Rahma-Nurul diintubasi. Yakni, memasukkan slang fleksibel pada tenggorokan. Setelah bayi dibius dan diintubasi, langkah selanjutnya adalah mensterilkan lipatan paha Rahma dengan disinfektan. Itu dilakukan agar tidak ada kuman atau bakteri di sekitarnya. ’’Setelah itu, baru dimasukkan kateter menuju jantung,’’ katanya.
Arie menjelaskan, ada dua kateter yang dimasukkan ke dalam tubuh. Kateter yang pertama melewati pembuluh darah vena yang ukurannya lebih besar. Setelah itu, kateter yang masuk pembuluh darah arteri. Agar mencapai target secara tepat, dua alat tersebut dibantu fluoroscopy. ’’Itu seperti guidance yang membantu kateter menuju jantung,’’ katanya. Prinsipnya adalah menggunakan cairan kontras yang disemprotkan ke dalam pembuluh darah. Cairan itu terlihat saat pasien dirontgen. Pada jalur cairan kontras di pembuluh darah itu, bakal terlihat masalah-masalah. Mungkin sumbatan, penyempitan, atau justru kebocoran.
Kateterisasi tersebut memakan waktu 1 jam 20 menit. Prof Dr dr Teddy Ontoseno SpAK SpJP FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah yang juga kapten tim operasi, menemukan tiga kelainan pada jantung Rahma. ”Rahma punya kelainan jantung bawaan yang kompleks,’’ jelasnya.
Misalnya, kata Teddy, posisi pembuluh darah Rahma terbalik. Yakni, serambi kiri dan bilik kiri jantungnya mengalirkan darah ke paru-paru. Padahal, darah seharusnya dialirkan ke aorta (arteri paling gede dalam tubuh manusia, yang mengalirkan darah ’’bersih’’ ke seluruh tubuh).
SURABAYA – Ketegangan Sika Jayanti dan Yuda Winarno sirna begitu tim dokter RSUD dr Soetomo menuntaskan operasi terhadap Rahma Anindita
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- Hakim Sebut Tuntutan ke Harvey Moeis Terlalu Berat, Kejagung Merespons Begini
- Dukung Kenaikan PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Lokot: Jangan Bebani Rakyat