Katolik vs Protestan Bentrok di Irlandia
Kamis, 23 Juni 2011 – 16:16 WIB
BELFAST - Bentrok sektarian kembali pecah di Irlandia Utara. Selasa malam waktu setempat (21/6), sisi timur Kota Belfast membara. Perang bom molotov mewarnai bentrok kubu Katolik dan Protestan di wilayah yang menjadi ajang bentrok serupa pada akhir 1960an itu. Sejumlah orang terluka, tapi tak sampai jatuh korban jiwa. Belakangan diketahui bahwa fotografer yang tidak disebutkan namanya itu bekerja untuk kantor berita Press Association Inggris. Kemarin (22/6), dia menjalani operasi di Royal Victoria Hospital Belfast untuk mengangkat peluru yang bersarang di bagian bawah kaki kanannya. PSNI masih terus menelusuri asal peluru yang tidak jelas asalnya. Saat ini, sang fotografer dikabarkan berada dalam kondisi stabil
Sekitar 400 orang berkumpul di Belfast Timur yang didominasi umat Protestan sejak Selasa petang. Sebagian besar diantaranya anggota dan simpatisan paramiliter Ulster Vlunteer Force (UVF). Mereka sengaja berkumpul di Lower Newtownards Road yang membelakangi permukiman warga Katolik Short Strand. Menjelang tengah malam, terdengar suara tembakan dan ledakan dari wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kepolisian Irlandia Utara (PSNI) yang sudah siaga sejak petang pun langsung bertindak. Mereka menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan kelompok massa yang beringas. "Seorang fotografer yang sedang meliput kerusuhan itu tertembak di bagian kaki dan langsung dilarikan ke rumah sakit," kata seorang petugas kepolisian yang tidak menyebutkan namanya.
Baca Juga:
BELFAST - Bentrok sektarian kembali pecah di Irlandia Utara. Selasa malam waktu setempat (21/6), sisi timur Kota Belfast membara. Perang bom molotov
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan