Kaum Ibu Jadi Kunci Keberhasilan Revolusi Mental

jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan memberi catatan khusus tentang peringatan Hari Ibu pada Selasa ini (22/12). Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menganggap Hari Ibu merupakan momentum untuk mengingat sejarah perempuan Indonesia dalam memelopori kepemimpinan nasional.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan, Hari Ibu menjadi refleksi atas persoalan politik nasional saat ini yang sarat dengan kegaduhan akibat minimnya pemimpin yang bisa menjadi teladan dan berkarakter negarawan. “Peringatan Hari Ibu ini menegaskan betapa pentingnya peran ibu sebagai fundamen peradaban bangsa,” ujar Hasto dalam siaran persnya.
Sedangkan Ketua DPP PDIP, Sri Rahayu mengatakan bahwa partainya punya komitmen besar terhadap pendidikan politik bagi kaum perempuan termasuk para ibu rumah tangga. Menurutnya, komitmen PDIP itu dibuktikan dengan mengusung banyak kepala daerah dari kalangan perempuan.
"PDIP tercatat sebagai partai yang dipimpin oleh perempuan. Dan dari seluruh kepala daerah yang perempuan, paling banyak berasal dari PDIP,” ujar ketua DPP PDIP yang membidangi perempuan dan anak itu.
Lebih lanjut Sri mengatakan, kaum ibu punya peran penting dalam memotivasi dan membentuk karakter anak-anak mereka. Karenanya, PDIP punya program pendidikan politik dalam rangka mengembangkan kepemimpinan perempuan. “Ibu-ibu memiliki peran sentral untuk menjalankan program revolusi mental,” katanya.
Untuk itu, DPP PDIP telah melakokasikan anggaran khusus untuk pemberdayaan ibu dan anak. "Total dari dana dalam rekening gotong royong yang masuk, 10 persen dialokasikan untuk program Ibu dan anak,” sebutnya.(ara/JPG/JPNN)
JAKARTA - PDI Perjuangan memberi catatan khusus tentang peringatan Hari Ibu pada Selasa ini (22/12). Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menganggap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres
- Jawaban Guyon Soal Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Singgung Soal Turunnya Belanja Iklan
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Hasan Nasbi Minta Maaf kepada Prabowo, Begini Kalimatnya