Kaum Ibu Tak Setuju Kenaikan BBM
Minggu, 23 Juni 2013 – 17:06 WIB
Menurut dia, penduduk yang tinggal di desa lebih banyak tidak menyetujui kenaikan harga BBM, dibanding di kota besar. Dijelaskan Adjie, hal itu wajar karena penduduk desa terkena dampak paling besar atas kenaikan harga BBM itu.
Selain itu juga Adjie menjelaskan, berdasarkan jenis kelamin diketahui perempuan paling banyak tak setuju. "Hal ini juga wajar, karena ibu-ibu paling tahu kondisi rumah tangga dan harga bahan pokok setelah kenaikan BBM ini," ungkap Adjie. (boy/jpnn)
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubdisi, Minggu (23/6), di Kantor LSI,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pangkalan Resmi LPG 3Kg Pertamina, Kualitas Terjamin & Harga Sesuai HET
- Di Hadapan Presiden, Dirut BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah
- Mendes Yandri Dorong Desa Optimalkan Lahan pertanian untuk Genjot Swasembada Pangan
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri
- Berani Memainkan Harga Beras, Pedagang Nakal Siap-Siap Saja
- Dukung Swasembada Pangan 2025, Jasindo Siapkan Sosialisasi AUTP di Seluruh Indonesia