Kaum Jomblo Dapat Keringanan Selama Masa Lockdown di Melbourne
Kepala Negara Bagian Victoria, Premier Daniel Andrews mengumumkan sebuah aturan baru bagi kaum jomblo alias lajang dan single parent atau orangtua tunggal di tengah 'lockdown'.
Di dalam 'roadmap' rencana pelonggaran pembatasan aktivitas di Victoria seorang yang lajang dan orangtua tunggal di seluruh negara bagian tersebut akan diizinkan untuk menciptakan "social bubble" atau gelembung sosial dengan seorang lainnya terhitung 14 September.
Mulai dari tanggal 26 Oktober, bila jumlah kasus harian terus menurun, semua rumah di Melbourne dapat memilih satu rumah lainnya, sehingga penghuni kedua rumah bisa saling mengunjungi.
Berbeda dengan warga pusat kota Melbourne, warga Victoria di kawasan pedalaman kemungkinan dapat membentuk gelembung rumah tangga ini satu bulan lagi.
Apa artinya 'single social bubble'?
Terhitung Senin, 14 September, warga yang tinggal sendiri atau adalah orangtua tunggal akan diperbolehkan untuk memilih satu orang lain dimana mereka bisa saling mengunjungi.
Menurut Premier Andrews, kebijakan ini merupakan "respon langsung terhadap masukan yang diterima dari seseorang yang telah lama terisolasi dan sudah sekian lama tidak bertemu orang lain".
Ia mengatakan gelembung ini fungsinya mirip dengan aturan terkait pasangan yang berlaku saat ini.
"Mereka yang hidup sendiri dapat memilih seseorang untuk dapat saling mengunjungi," katanya.
Kepala Negara Bagian Victoria, Premier Daniel Andrews mengumumkan sebuah aturan baru bagi kaum lajang dan single parent atau orangtua tunggal di tengah 'lockdown'
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan