Kaum LGBT Lebih Rentan Terkena 6 Masalah Kesehatan Ini

jpnn.com - Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) masih menjadi isu yang kontroversial di Indonesia. Dari kacamata kedokteran, LGBT bukanlah suatu penyakit atau kelainan. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa kaum ini lebih berisiko terhadap beberapa penyakit.
Ada sejumlah penelitian yang menyatakan bahwa kaum LGBT lebih berisiko terkena masalah kesehatan selain penyakit menular seksual.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, mulai dari gaya hidup maupun stres. Salah satu pencetus stres ini adalah akibat diskriminasi dari lingkungan.
Berikut beberapa masalah kesehatan yang risikonya lebih tinggi pada kaum LGBT:
1. Depresi dan bunuh diri
Menurut data yang dipublikasikan oleh Western Journal of Medicine, masalah kesehatan utama yang menyerang kaum LGBT adalah gangguan psikis seperti depresi dan bunuh diri.
Sebanyak 40 persen orang LGBT berpikir serius untuk melakukan percobaan bunuh diri. Pria homoseksual enam kali lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri dibandingkan pria heterokseksual. Pada wanita lesbian, mereka dua kali lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri daripada wanita heteroseksual.
Sedangkan untuk kasus depresi, sebanyak 40 persen pria biseksual cenderung memiliki gangguan depresi dibandingkan dengan pria homoseksual dan heteroseksual.
Namun, tak bisa dimungkiri bahwa kaum ini lebih berisiko terhadap beberapa penyakit.
- Komplotan Diduga Komunitas LGBT Beraksi di Pekanbaru, Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan
- Massa Tolak Promosi LGBT Demo di Kantor MUI
- Waspada Agen Asing Berkedok LSM Sengaja Tolak RUU TNI, tetapi Dukung LGBT
- Bar LGBT di Jaksel Terbongkar Berawal dari Keributan, Sudah Setahun Beroperasi
- Sang Kapten Menolak Pakai Ban Pelangi, Ipswich Town Beri Respons Berkelas
- Astaga, Seorang Oknum Guru dan 2 Mahasiswa di Riau Terlibat LGBT, Nih Tampang Mereka