Kaum Muda Ambon Sepakat Akhiri Konflik
Kamis, 15 September 2011 – 05:10 WIB
Mantan Sekretaris PB AMGPM ini mengatakan kinerja aparat keamanan harus dievaluasi. ’’Saya kira kapolres, Kasat Reskrim, Kanit Buser dan petugas intelejen lainnya harus dievaluasi. Intelejen di daerah ini banyak tapi kinerjanya tidak efektif alias lamban dalam melakukan tugas,’’ papar Timisela.
Dia juga meminta pemda tidak lagi melakukan penambahan personil keamanan dari luar, karena justeru, menciptakan pencitraan negatif terhadap Maluku bahwa Maluku belum kondusif. ’’Pengiriman pasukan tentu membuat preseden buruk bagi Maluku. Saya kira pemda harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah untuk mengefektifkan seluruh komponen kemanan yang ada di daerah,’’ pintanya.
Sementara itu Sekretaris FDS, Manaf Tubaka menambahkan, pemda harus berupaya bekerjasama dengan para RT dan RW yang ada di desa/kelurahan untuk melakukan sosilisasi perdamaian.
Pemda jangan fokus bahas perdamaian di tingkat atas, tapi harus turun ke lapangan untuk bersama RT/RW mensosialisasikan itu. ’’Pemda harus bersosialisasi dengan RT/RW, pendeta jemaat dan ustad mengenai seruan damai,’’ kata dia.
AMBON - Kalangan muda dari lintas agama mulai merespon dampak konflik terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia Maluku. Belajar dari pengalaman
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang