Kaum Muda Desak Pemerintahan Prabowo Perhatikan Pendidikan Gratis, Demi Indonesia Emas 2045

Kaum Muda Desak Pemerintahan Prabowo Perhatikan Pendidikan Gratis, Demi Indonesia Emas 2045
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat meninjau makan bergizi gratis di SMPN 270 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (23/10). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Di tengah refleksi Hari Sumpah Pemuda ke-96, suara kaum muda Indonesia menyerukan perubahan besar dalam sistem pendidikan nasional.

Melalui rilis pers, Koordinator Lapangan Fadli Rumakefing menyatakan dukungan pada program makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil yang menjadi prioritas di pemerintahan Presiden Prabowo.

Namun, Fadli juga menekankan bahwa mahalnya biaya pendidikan harus menjadi perhatian utama demi mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945.

Fadli Rumakefing menyebutkan bahwa alokasi dana APBN 2025 sebesar Rp 722,6 triliun untuk sektor pendidikan, meskipun tertinggi sepanjang sejarah, belum cukup menjawab kompleksitas persoalan pendidikan di Indonesia.

“Biaya pendidikan yang tinggi, nepotisme, dan rendahnya kesejahteraan guru masih menjadi penghalang utama bagi akses pendidikan yang layak,” ungkap Fadli.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa masalah ekonomi menjadi penyebab utama anak putus sekolah, dengan 76 persen keluarga mengaku tidak mampu membayar biaya pendidikan.

Tak hanya itu, survei HSBC pada 2018 menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 15 negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia.

“Bagaimana Indonesia bisa mencapai generasi emas 2045 jika pendidikan dasar hingga perguruan tinggi tidak dijamin terjangkau?” lanjut Fadli.

Di tengah refleksi Hari Sumpah Pemuda ke-96, suara kaum muda Indonesia menyerukan perubahan besar dalam sistem pendidikan nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News