Kaus Merah Tantang Tentara dan PM Abhisit
Rabu, 19 Mei 2010 – 09:41 WIB

POSISI - Tentara Thailand bersama sebuah kendaraan militer tampak mengambil posisi di tengah aksi massa yang terus berlangsung, di salah sebuah distrik bisnis di Bangkok, Rabu (19/5). Foto: Xinhua/Reuters Photo.
Tadi malam, ada setitik harapan. Senat Thailand mengirimkan wakil mereka ke kemah Kaus Merah untuk mengupayakan negosiasi dengan pemerintah. Dr. Weang mengaku berharap banyak pada upaya tersebut. Dia juga menyatakan sangat percaya dengan inisiatif Senat Thailand.
Menurut Dr Weang, pihaknya menetapkan syarat. Salah satu yang penting, di meja perundingan Senat harus menjadi saksi bagi negosiasi tersebut. Lantas, syarat lainnya adalah tentara harus ditarik. "Setelah negosiasi berhasil, kami akan membubarkan diri. Tidak sebelumnya," tegasnya.
Sementara itu, para pejabat pemerintah Thailand mengritik proposal negosiasi yang ditawarkan sebuah kelompok yang terdiri 64 senator di majelis tinggi. Majelis tersebut beranggotakan 150 senator. Dalam proposal itu, para senator menawarkan diri untuk memediasi pembicaraan damai dengan didahului gencatan senjata.
Menurut Satit Wongnongtaey, pejabat menteri di kantor perdana menteriThailand, pembicaraan damai hanya bisa terjadi jika Kaus Merah mengakhiri unjuk rasa dan membubarkan diri dari jalan. "Hanya itu (negosiasi) yang akan pemerintah lakukan kalau demonstransi berakhir," tegasnya dalam pernyataan di televisi tadi malam.
BANGKOK - Pembangkangan dan kebulatan tekad berpadu dengan keputusasaan, kekecewaan, dan perasaan frustrasi. Semuanya tampak sekaligus di wajah
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza