Kawah Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, Tenggorokan Panas
Bahkan, ada 29 warga yang harus mendapat perawatan medis di Puskesmas Ijen. Dua di antaranya sampai harus dirujuk ke RSU dr H Koesnadi Bondowoso.
Buntutnya, sejak Rabu malam lalu itu hingga kemarin, kawasan gunung yang terletak di perbatasan Bondowoso–Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut ditutup total.
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto, aktivitas kegempaan Kawah Ijen memang mulai menurun.
’’Tapi, kami belum tahu bagaimana kondisi dari kandungan kimia udara di atas,’’ jelas Heri kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Rencananya, lanjut Heri, setelah tim peneliti dari Bandung melakukan peninjauan, paling cepat Minggu pagi (25/3) atau Senin (26/3) baru akan diumumkan kondisinya bagaimana. ’’Apakah bisa segera dibuka lagi atau tidak. Intensitas hujannya masih agak tinggi,’’ kata Heri.
Meski aktivitas kegempaan sudah mereda, yang terjadi pada Rabu malam lalu masih menyisakan trauma bagi sebagian warga.
Indriyani, warga Margahayu, dusun yang terdampak paling parah, mengenang, gas yang menyengat itu mulai tercium sekitar pukul 20.30 WIB.
Saat itu, masih belum banyak warga yang tidur. Entah bercengkerama dengan keluarga di rumah atau bersilaturahmi ke tetangga. Anak-anak pun kebanyakan masih main atau menonton televisi.
Kawah Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun menyebabkan aktivitas warga sekitar terganggu, termasuk penambangan belerang.
- Terjebak dalam Sumur, 4 Orang di Jambi Tewas
- Mimpi Jelajahi Pulau Komodo, Justin Bratton: Saya Terpesona
- 29 Warga Aceh Timur Keracunan Gas, Polisi Bergerak
- Ayah dan Anak Ditemukan Tewas dalam Sumur Sedalam 25 Meter, Ini yang Terjadi
- Andriansyah & Fajar Tewas di Kapal China Express, Kami Ikut Berbelasungkawa
- 1 Pekerja Tewas Diduga Menghirup Gas Beracun, Begini Kronologi Kecelakaan di PTLP Dieng