Kawal Anak SMP yang Masih Rentan Berjejaring Sosial
jpnn.com - JARI-jemari Sholeh Hadi Setyawan bergerak aktif mengarahkan mouse komputernya. Matanya jeli memeriksa satu per satu tampilan web di depannya. Sholeh sedang meneliti aplikasi games yang tengah dia buat bersama dua rekan relawan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) lainnya. Yakni, Melissa Angga dan Daniel Soesanto.
Games itu akan dia kompetisikan kepada siswa-siswi SMA/SMK se-Surabaya pada November tahun ini. Meski kompetisi masih lama, Sholeh ingin memastikan games tersebut sempurna untuk dilombakan. Sebuah games yang sangat mencirikan kota ini.
Ya, kompetisi seputar TIK adalah salah satu kegiatan yang dihelat para relawan TIK. Siapa saja mereka? Sholeh menuturkan, relawan TIK Surabaya dibentuk pada 9 November tahun lalu. Sehari kemudian, SK kepengurusan relawan itu keluar.
’’Relawan TIK Surabaya dibentuk oleh relawan TIK pusat. Visi utama kami memasarkan TIK secara positif,’’ ungkap Sholeh saat ditemui di ruang rapat Fakultas Teknik Informatika Ubaya pada Jumat lalu (30/5).
Lalu, bagaimana relawan tersebut bisa terbentuk? Sholeh mengungkapkan, dirinya mempunyai komunitas di kampusnya yang memang sehari-hari menekuni TIK. Sebab, TIK juga berkaitan dengan pekerjaannya sebagai dosen sistem informasi di teknik informatika Universitas Surabaya (Ubaya).
Sholeh juga sering berhubungan dengan teman-teman SMA-nya yang sama-sama mendalami TIK. Selain itu, dia berkenalan melalui media sosial dengan berbagai komunitas ”pecandu” teknologi informasi. Dari berbagai komunikasi intens tersebut, mereka kemudian kopi darat. Mulai mengobrol ringan, berkawan akrab, hingga mengadakan berbagai event seputar TIK. Singkatnya, Sholeh lalu mendapat tawaran dari salah seorang pengurus relawan TIK pusat untuk membentuk relawan tersebut di Surabaya.
Sholeh menyambut ajakan itu. Dia pun menggandeng teman-temannya untuk menjadi relawan. ”Namanya relawan, ya orientasi kami kegiatan sosial. Nggak dibayar alias gratis,” ujar pria yang pada hari itu mengenakan atasan batik cokelat.
Dia pun lalu menyusun pengurus relawan TIK. Yang duduk dalam pengurusan TIK tidak hanya para rekannya dari Ubaya, tapi juga dari berbagai kampus di Surabaya. Misalnya, dari Universitas Ciputra, Universitas Narotama, maupun Universitas Negeri Jember. Mereka juga berasal dari berbagai profesi.
JARI-jemari Sholeh Hadi Setyawan bergerak aktif mengarahkan mouse komputernya. Matanya jeli memeriksa satu per satu tampilan web di depannya. Sholeh
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara