Kawan Lama
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Wing Jin baru menikah di umur 38 tahun. Yakni setelah ekonominya mapan. Dia menikahi Tang Giok Liang yang berumur 18 tahun.
Di halaman itulah ayah Kuncoro melakukan seleksi atas alat-alat pertukangan yang akan dijual di tokonya. Produsen alat pertukangan datang ke rumah itu membawa produk seperti gergaji, palu, tatah, alat serut, obeng, dan seterusnya.
Kuncoro menyaksikan bagaimana ayahnya menyeleksi barang. Itulah "sekolah dagang" yang berharga baginya.
Ayah Kuncoro masih lahir di Tiongkok. Di Xin Hui, Provinsi Guangdong. Namanya Wong Jin.
Ketika merantau ke Hindia Belanda, Wong Jin masih perjaka: 1930. Sudah pandai menjadi tukang kayu.
Dengan ketrampilan itu Wong Jin tidak sulit mendapat pekerjaan di Batavia. Belanda lagi memerlukan tukang kayu yang sangat pandai: untuk membangun interior kapal. Pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh tukang kayu biasa.
Hasil kerja Wong Jin dipuji pemilik kapal. Wong Jin pun dapat uang banyak.
Dia bisa beli rumah di Jalan Kokosan itu. Dia pun pindah dari rumah tinggal sementara milik yayasan suku Guangdong di Jakarta.