Kawanan Gajah Ubrak-abrik Sejumlah Kota di Tiongkok, Kerusakan Capai Miliaran Rupiah
Yang juga belum diketahui adalah mengapa kawanan gajah tersebut bergerak dan dimana mereka akan berhenti.
"Susah untuk menjelaskan alasan pasti mengenai migrasi kawanan ini namun kalau berbicara dalam kerangka lebih besar, tantangan terbesar bagi gajah Asia di Yunnan adalah hilangnya habitat mereka," kata Pan Wenjing, Manajer Proyek Hutan dan Kelautan dari lembaga Greenpeace.
Tersesat 'mabuk' dan kelaparan?
Beberapa media melaporkan gajah betina yang memimpin kawanan ini mungkin tersesat dan karenanya membuat mereka bergerak tidak menentu.
Gajah-gajah ini biasanya bermukim di kawasan hutan tropis terbesar di Tiongkok, yaitu di kawasan hutan lindung Xishuangbanna yang berbatasan dengan Laos dan Myanmar.
Para penggiat lingkungan memperkirakan sekitar 270 dari 300 gajah Asia di Yunnan berada di taman nasional, yang juga menjadi pusat kunjungan wisatawan.
Kawanan ini memulai pergerakan mereka ke arah utara sejak setahun lalu, kemudian berdiam di sebuah kawasan, sebelum kemudian bergerak lebih ke utara lagi tahun ini.
Sejauh ini kawanan tersebut sudah melakukan pergerakan lebih dari 400 kilometer.
Sebuah laporan media mengatakan kawanan gajah tersebut awalnya berjumlah 17 ekor, tetapi dua diantaranya kemudian "mabuk" dan tertinggal dari yang lain, sebelum akhirnya kembali ke habitat aslinya.
Sebanyak 15 ekor gajah bergerak dari kota ke kota di Tiongkok tanpa tujuan jelas, dilaporkan dalam keadaan lapar
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu