Kawasan Industri Masih Dijaga Ketat
Senin, 28 November 2011 – 08:41 WIB
BATAM - Sejumlah kawasan Industri Kota Batam masih tetap waspada, pascaaksi unjuk rasa buruh yang berakhir kericuhan pekan lalu. Di pintu masuk kawasan industri di Batam masih dipasang pagar kawat berduri, Minggu (27/11). Kawasan Industri simpang ABB Muka Kuning juga masih mendapatkan penjagaan ketat. Tidak sembarang orang bisa masuk dengan bebas, tetapi harus melalui pengawasan sekuriti yang berjaga 24 jam di sana. Pagar berduri masih tetap di pasang di pintu utama. Kawat berduri itu baru akan dilepas kalau ada mobil atau angkutan milik perusahaan yang hendak masuk dan keluar kawasan industri.
Selain pagar kawat berduri, pengamanan ketat juga masih terlihat di sejumlah pintu utama ke kawasan industri. Seperti di kawasan industri Batamindo Muka Kuning misalnya. Sejumlah sekuriti terlihat masih siaga di depan pintu utama. Gerbang utama tidak dibuka, sehingga para pekerja dan pengunjung Batamindo harus lewat dari pintu kecil khusus pejalan kaki.
Baca Juga:
Simajuntak, sekuriti di sana mengaku pengawasan dan pengamanan ketat ini akan tetap diberlakukan hingga beberapa hari ke depan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Besok mungkin semua perusahaan sudah normal bekerja, meski demikian pengamanan ketat akan tetap diberlakukan. Kami tidak mau ada penyusup yang masuk ke perusahaan seperti yang terjadi di perusahaan lain beberapa hari lalu," katanya.
Baca Juga:
BATAM - Sejumlah kawasan Industri Kota Batam masih tetap waspada, pascaaksi unjuk rasa buruh yang berakhir kericuhan pekan lalu. Di pintu masuk kawasan
BERITA TERKAIT
- Reformasi Run IKA Trisakti: Bukan Sekadar Ajang lari, tetapi Solidaritas
- Polda Riau Kejar Buronan Korupsi Rp 2,6 Miliar Ini, Ada yang Kenal?
- KAI Daop 2 Bandung Antisipasi 73 Titik Rawan Bencana saat Musim Hujan
- Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Natuna, Pemkab Upayakan Jaringan Internet Stabil
- Tertimpa Pohon Tumbang di Gowa, Pengendara Motor Meninggal Dunia
- Brigjen Rosyanto Yudha Hermawan Promosi jadi Kapolda Kalimantan Selatan