Kawasan Mangrove Terancam Punah
Senin, 18 Maret 2013 – 08:59 WIB
BANYUASIN - Kawasan mangrove di Kabupaten Banyuasin terancam punah. Hal ini dikarenakan desakan perkembangan masyarakat yang terus menjadi pemicu tingginya perambahan kawasan hutan lindung tersebut. "Secara detail belum kita data kerusakannya. Akan tetapi, ancaman atas kerusakan sangat tinggi,"ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Banyuasin, Syuhada Adjiz, akhir pekan lalu. "Terluas berada di kawasan hutan lindung Pantai Air Telang Banyuasin, kalau dikalkulasi hutan mangrove Banyuasin sepertiga dari kawasan mangrove di Sumsel yang mencapai 1.693.112 hektare.
Syuhada menambahkan, di masyarakat kerusakan hutan atau kawasan mangrove ini diakibatkan kebiasaan dan ketidaktahuan, seperti penebangan atau ambil kayu. "Kerusakan ekosistem mangrove terjadi saat masyarakat yang secara terus menerus mengambil kayu untuk keperluan kayu bakar," katanya seraya menerangkan, jumlah yang diambil tidak banyak, namun menjadi kebiasaan masyarakat. "Ini juga termasuk penyumbang kerusakan ekosistem lindung tersebut,"jelasnya.
Baca Juga:
Kegiatan masyarakat seperti itu, dikategorikan tindakan pengrusakan ekosistem jika dilakukan dalam waktu lama dan terus menerus. Lebih lanjut dikatakannya, Kabupaten Banyuasin menjadi salah satu wilayah yang menyimpan kawasan mangrove terbesar di Sumsel. dimana di Banyuasin terdapat sekitar 598.005 hektare jumlah kawasan mangrove.
Baca Juga:
BANYUASIN - Kawasan mangrove di Kabupaten Banyuasin terancam punah. Hal ini dikarenakan desakan perkembangan masyarakat yang terus menjadi pemicu
BERITA TERKAIT
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya