Kawasan Pesisir Rawan Penimbunan BBM
Rabu, 28 Maret 2012 – 15:20 WIB
KARAWANG – Menjelang kenaikan harga Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang, aparatur pemerintah desa kian mewaspadai kemungkinan adanya oknum penimbun BBM yang akan merugikan masyarakat. Khususnya di wilayah pesisir laut yang dikhawatirkan rentan terjadinya tindak penimbunan. Ditambahkannya, faktor geografis dan kebutuhan akan bahan bakar perahu semakin membuat rawan kemungkinan terjadinya penimbunan. ”Desa-desa pesisir pantai ini kan rata-rata jauh dari control pihak-pihak keamanan dan penegak hukum. Oleh karena itu kita selaku masyarakat dan jajaran pemerintah Desa Sedari akan ikut serta mengawasi setiap upaya atau tindakan penimbunan bahan bakar minyak tersebut,” tegasnya.
Syarifuddin, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya mengatakan, wilayah pesisir pantai sangat rawan untuk dijadikan transaksi dan tindakan penimbunan BBM.
Baca Juga:
“Karena bagaimanapun banyak kegiatan pencarian ikan dilaut yang membutuhkan bahan bakar sangat banyak. Sehingga praktek-praktek penimbunan guna mencarik keuntungan menjelang kenaikan harga BBM sangat rentan terjadi.” Kata Syarifuddin kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN).
Baca Juga:
KARAWANG – Menjelang kenaikan harga Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang, aparatur pemerintah desa kian mewaspadai kemungkinan adanya
BERITA TERKAIT
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang
- Di Balik Dinding Sekolah yang Nyaris Roboh, Ada Asa dan Gizi dari Polres Inhu
- Puluhan Perangkat Desa di Rejang Lebong Lulus Seleksi PPPK 2024
- Aksi Polisi Seberangi Sungai Sambil Bawa Laras Panjang Saat Tangkap Perusak Hutan Lindung di Riau