Kawin Thinking

Oleh: Dahlan Iskan

Kawin Thinking
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saat itulah muncul pertanyaan kritis di otak John: bagaimana lima ras utama itu terbentuk. Dia semakin penasaran karena dari lima ras utama itu lantas lahir 18 ras berikutnya (lihat foto).

Kawin Thinking

Sejak itu John tidak percaya teori ras. Sampai sekarang. Ras itu tidak ada.

Oatmeal saya sudah habis. Diskusi masih akan panjang. Maka saya berdiri: tepak bekas oatmeal itu saya isi tomat. Empat buah. Saya masukkan microwave empat menit. Tomatnya lunak. Saya cacah dengan sendok. Sampai jadi air-tomat. Saya seruput pakai sendok yang sama.

John mengambil roti. Pun istrinya. Itu roti bikinan John sendiri. Saya suka kangen pada roti made in John. Saya akan memakannya nanti. Setelah tomat. Sedang untuk makan siang saya akan membuat burrito.

Di TV lagi ada pertandingan basket NCAA: Kansas University melawan North Carolina.

Kawin Thinking

Kansas City unggul. Pemainnya terlihat 4 berkulit hitam, satu berkulit putih. Di tim North Carolina lima-limanya berkulit hitam.

Pelajaran critical thinking dimulai saat guru sudah waktunya bertanya: mengapa begitu. Juga mengapa seperti itu. 'Mengapa' adalah kuncinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News