Kaya Lama
Dahlan Iskan
"Sudah berapa lama bandara baru KCI ini?" tanya saya pada penjemput istimewa saya.
"Satu atau dua tahun," jawabnyi. "Saya juga baru sekali ini ke bandara baru," tambahnyi.
Mirip dengan LaGuardia: modern, cantik, anggun. Kata terakhir itu yang masih belum ada di dunia ketiga. Itu yang membedakan orang kaya baru dan orang kaya lama. Apalagi kalau barunya belum lama.
Orang kaya baru masih punya sikap pelit pada anak-anaknya --baru mulai berubah terhadap cucunya. Lebih pelit dari yang tidak kaya --misalnya hanya mau membelikan anaknya mobil Honda Odyssey.
Maka ada humor sekelas Bung L300: seenak-enak anak orang kaya masih lebih enak cucunya orang kaya.
Menabrakkan Tesla kakeknya sampai hancur pun masih diciumi sambil mengatakan, "untung cucu tersayangku selamat".
Sedang anak orang kaya masih sering dimarahi: harus kerja lebih keras, harus hemat, jangan banyak rebahan. "Ingat bapakmu ini, bisa begini karena kerja tidak mengenal lelah...", dan masih panjang lagi.
Dari bandara kami menyusuri I-70. Salah satu jalan bebas hambatan terpanjang di Amerika. Yang dibangun di masa Presiden Eisenhower --lahir di negara bagian ini. (Jangan lupa Presiden siapa yang membangun tol di Indonesia). Museum kepresidenan Eisenhiwer hanya sepelemparan piring dari salah satu exit I-70.