KB Hanya untuk Kepentingan Elit
Jumat, 01 Mei 2009 – 21:00 WIB
Selain itu, lanjut dia, dibutuhkan dukungan dari parlemen yang kuat, siapa pun pasangan capres yang berhasil menang. Pasalnya, dalam sistem presidensial dengan multi partai seperti di Indonesia, maka harus ada kerjasama yang erat atau dukungan sinergis dari parlemen. Oleh karena itu di sinilah sebenarnya pentingnya membahas koalisi, bukan hanya untuk Pilpres tetapi juga kerjasama di Parlemen.
Baca Juga:
Menjawab pertanyaan soal posisi partai Golkar, Widhya mengatakan, idealnya Golkar berkoalisi dengan Partai Demokrat guna membangun pemerintahan yang kuat. "Namun karena persoalan kepentingan elite di tubuh partai Golkar, perkembang koalisi menjadi seperti sekarang ini."
Sebenarnya lanjut Widhya, dua tokoh besar di Golkar seperti Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, dengan segala kelebihan dan kekurannganya, patut diperhitungkan untuk mendampingi Yudhoyono dalam pilpres 2009.
“Akbar dikenal jago loby dan diperkirakan mampu mendongkrak perolehan suara. Sementara, Kalla telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan roda perekonomian negeri ini. Nah, bangsa ini menungu sikap kenegarawanan kedua tokoh ini. Kita tunggu saja,” tandas Widhya.
JAKARTA - Koalisi Besar (KB) Partai Golkar, PDIP, PPP, Gerindra, Hanura, PKNU, Partai Buruh, PPRN, PPNUI dan PBR dinilai sangat rentan dengan kepentingan
BERITA TERKAIT
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Said PDIP Dukung Pemberlakuan PPN 12 Persen Demi Bantu Program Kerakyatan