KBIJ Ingin Memajukan UMKM Indonesia lewat Securities Crowdfunding
jpnn.com, JAKARTA - Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) pada Rabu (2/3) di Kantorku Coworking & Office Space, Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat.
Kesamaan visi dan misi di antara keduanya untuk memajukan UMKM di Indonesia menjadi latar belakang kerja sama ini.
Selama ini mendapatkan kredit sebagai modal usaha menjadi salah satu tantangan bagi pelaku UMKM.
Menurut data Ease of Doing Business 2020 yang dirilis World Bank, Indonesia menempati peringkat ke-48 dalam hal kemudahan mendapatkan kredit bagi UMKM.
Hasil survei BPS di 2020 juga mengungkapkan jika 83,72 persen UMKM mengharapkan bantuan modal untuk bertahan selama pandemi.
Oleh karenanya, penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi atau Securities Crowdfunding (SCF) bisa menjadi alternatif bagi UMKM untuk mendapatkan pendanaan di pasar modal.
“Seperti halnya misi ALUDI, KBIJ mendukung pelaku UMKM Indonesia untuk maju. KBIJ akan menyediakan informasi yang bisa membantu penyelenggara SCF dalam menyusun profil dan melakukan analisis risiko UMKM secara lengkap dan akurat, sehingga investasi akan meningkat seiring dengan tumbuhnya kepercayaan dari investor," ujar Direktur Utama KBIJ Agus Subekti.
Dia menambahkan ALUDI selama ini telah berperan dalam meningkatkan jumlah dan sebaran investasi dari penyelenggara SCF terhadap pelaku UMKM berbagai bidang.
Selama ini mendapatkan kredit sebagai modal usaha menjadi salah satu tantangan bagi pelaku UMKM.
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda