KBRI Kuala Lumpur Tutup tanpa Batas Waktu, WNI Jangan Panik
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menutup sementara pelayanan mulai Jumat (24/9) hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Menurut pengumuman dari KBRI Kuala Lumpur yang beredar pada Kamis, warga negara Indonesia (WNI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan mengikuti program rekalibrasi pulang diminta untuk tetap tenang karena kedutaan akan tetap menyelesaikan semua permohonan SPLP yang telah terdaftar hingga akhir Desember 2021.
Bagi pemohon pergantian paspor yang akan segara habis masa berlakunya permit (ijin kerja) atau ijin tinggal diminta untuk mengajukan "special pass" kepada Imigrasi Malaysia.
Bagi WNI pemohon paspor atau SPLP yang sudah memiliki jadwal kedatangan pada saat penutupan pelayanan sementara akan dilakukan penjadwalan ulang yang disampaikan oleh KBRI melalui SMS.
Pengambilan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang sudah selesai akan tetap dilayani dengan pelayanan darurat.
KBRI Kuala Lumpur juga membatalkan "business gathering" dengan pelaku usaha yang dijadwalkan akan berlangsung di Aula Hasanuddin pada Jumat (22/9) pukul 17.00 waktu setempat.
Menurut informasi yang beredar, penutupan dilakukan karena ada 26 orang staf kedutaan yang positif terpapar COVID-19.
Namun, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar saat dikonfirmasi mengatakan pelayanan ditutup sementara karena akan ada perbaikan sarana dan prasarana untuk pencegahan COVID-19. (ant/dil/jpnn)
KBRI Kuala Lumpur tiba-tiba mengumumkan penghentian semua layanan hingga batas waktu yang belum ditentukan, apa yang terjadi?
- Malaysia vs Singapura: Auman Terakhir Harimau Malaya?
- Piala AFF 2024: Thailand Menikung Singapura, Malaysia Terancam
- Piala AFF 2024 Masih Berlangsung, Timnas Malaysia Umumkan Pelatih Baru
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Carut-Marut Timnas Malaysia di Piala AFF 2024
- BAZNAS Distribusikan 6.298 Paket Daging Dam untuk WNI di Arab Saudi