KBRI Pamerkan Kain Tapis Lampung di Canberra
Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di ibukota Australia, Canberra memamerkan kain tradisional Tapis Lampung yang dikenal kaya akan desain dan corak hari Jumat (4/9/2015). Ini adalah bagian dari upaya aktif KBRI Canberra untuk lebih memperkenalkan berbagai produk kain, kerajinan dan seni tradisional serta kuliner dari berbagai daerah di Indonesia di kalangan masyarakat Australia.
Pameran ini dilakukan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam pameran di Wisma Indonesia dan menurut rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus, para peminat budaya di Australia antusias menyaksikan berbagai koleksi kain Tapis Lampung yang dipamerkan.
Sejumlah istri para duta besar asing dan para diplomat dari Inggris, Jordania, Libya, Peru dan Meksiko juga hadir dalam pameran ini.
Nino Nadjib Riphat, selaku Ketua DWP KBRI Canberra secara rinci memaparkan kepada para pengunjung pameran berbagai informasi terkait Tapis Lampung, mulai dari sejarah, cara pembuatan, corak atau motif jenis-jenis Tapis, hingga kapan harus dikenakan.
Nino Nadjib Riphat menjelaskan keunikan Kain Lapis Lampung. (KBRI Canberra)
Menurut Nino Nadjib Riphat, berdasarkan catatan historis, Tapis Lampung yang merupakan tenun dari benang kapas dengan hiasan sulam benang perak atau emas, diperkirakan telah ada sejak beberapa abad lalu.
Bahkan sejumlah ahli mengatakan bahwa orang Lampung telah menenun Tapis Lampung sejak abad ke-2 Sebelum Masehi.
Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di ibukota Australia, Canberra memamerkan kain tradisional Tapis Lampung yang dikenal kaya akan desain dan corak
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun