KBS Minta Kematian Satwa Tak Dikaitkan Penertiban PKL

DIRUT Perusahaan Daeran Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjuningrum juga meminta kematian satwa belakangan terakhir tidak dikaitkan dengan kebijakan PDTS yang bakal menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di dalam KBS.
Ya, selama ini PKL selama ini dikelola para pegawai KBS. Sejarahnya, dulu PKL tersebut bisa berdagang di KBS lantaran pengurus lama belum menjamin kesejahteraan pegawai. Jadi para pengawai pun mencari sampingan dengan mengelola PKL.
Namun, ketika berganti kepengurusan, gaji para pegawai dinaikkan. Sebenarnya larangan PKL berdagang di dalam kawasan KBS sudah sejal lama. Tetapi, larangan tersebut belum sampai ditindaklanjuti dengan penertiban.
Kini di era Ratna, penertiban PKL itu benar-benar dilakukan. "Bukan penertiban yang main bongkar. Tapi, yang damai saja. Intinya, mereka tidak boleh lagi berdagang di atas tanah milik pemkot," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan menyediakan space tersendiri untuk mereka yang ingin berusaha. Kontribusi pemakaian lahannya tidak boleh lagi masuk koperasi karyawan KBS, namun ke kas perusahaan.
Sebagaimana diberitakan, pagebluk yang ditandai kematian satwa beruntun di KBS belum berhenti. Yang terakhir, seekor komodo berusia tujuh tahun mati di kandang. Pemkot langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. (git/jun/end/mas)
DIRUT Perusahaan Daeran Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjuningrum juga meminta kematian satwa belakangan terakhir tidak dikaitkan dengan kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BMKG Imbau Waspadai Potensi Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Tempat Ngabuburit di Pekanbaru yang Asik dan Nyaman, Jangan Lupa ke 'Malioboro' Ya!
- Gubernur Jateng Mengklaim Tanggul Sungai Tuntang Sudah Tertutup Rapat
- CASN Palembang Ancam Demo Bila Menpan-RB Tak Kaji Ulang Penundaan Pengangkatan CPNS-PPPK
- Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Sumsel Siapkan 100 Personel
- Kereta Api Indonesia Tutup 10 Perlintasan Sebidang