KCIC Harus Antisipasi Keberadaan Pipa BBM
jpnn.com, JAKARTA - Guru besar Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Profesor Ina Primiana menyayangkan insiden terbakarnya pipa bahan bakar minyak (BBM) yang diduga terkena pengerjaan proyek kereta api cepat oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).
"Akibatnya sangat fatal, kan. Coba lihat, selain kemacetan, juga memunculkan multiplier effect lain. Betapa banyak kegiatan produksi yang terhenti,” kata Ina di Jakarta, Rabu (23/10).
Menurut dia, pengerjaan kereta cepat tidak boleh gegabah, PT KCIC harus mengantisipasi, jika terdapat infrastruktur seperti pipa yang sudah terlebih dahulu ada.
Sehingga tidak bisa begitu saja memaksakan pemancangan jika di dalamnya sudah terdapat pipa.
"Mengherankan jika mereka sampai tidak mengetahui bahwa di area tersebut terdapat pipa karena sebelum pengerjaan, mereka pasti sudah tahu apa saja yang existing," ucapnya.
Untuk itulah Ina berharap ke depan kejadian serupa tidak terulang kembali. Dalam hal ini, proyek yang baru harus berhati-hati terlebih jika sebelumnya sudah terdapat infrastruktur seperti pipa.
"Dan mau tidak mau, proyek baru harus menyesuaikan jika sudah terdapat pipa yang lebih dahulu ada," lanjutnya.
Dugaan bahwa kebakaran pipa di Jalan Tol Purbaleunyi diakibatkan pengerjaan proyek kereta cepat, juga disampaikan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Pengerjaan kereta cepat tidak boleh gegabah, PT KCIC harus mengantisipasi, jika terdapat infrastruktur seperti pipa yang sudah terlebih dahulu ada.
- Kunker ke PT KCIC, Wamenaker: Transfer Teknologi jadi Langkah Penting Perkuat SDM
- Jumlah Penumpang Whoosh Tembus 4,2 juta
- KCIC Beri Diskon Spesial Tiket Kereta Cepat Whoosh, Sudah Bisa Dibeli
- Arya Membantah Whoosh Disebut Menyumbang Kerugian PT WIKA
- Pertamina Patra Niaga Prioritaskan Warga Terdampak Kebocoran Pipa BBM
- Puncak Arus Balik Lebaran, Penumpang Whoosh Tembus 21.500 Orang