KCIC Harus Bertanggung jawab Atas Insiden Pipa BBM yang Terbakar
jpnn.com, CIMAHI - Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menilai PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) harus bertanggung jawab atas insiden terbakarnya pipa bahan bakar minyak (BBM) di Cimahi.
Pasalnya, hal itu sebagai akibat kelalaian KCIC saat melakukan pembangunan tiang pancang jalur kereta api cepat.
Direktur Puskepi Sofyano Zakaria menyayangkan insiden tersebut yang seharusnya pihak KCIC sudah mempersiapkan dengan matang.
"Insiden kebakaran pipa milik BBM di Cimahi, diduga sepenuhnya kesalahan. Untuk itu, KCIC harus bertanggung jawab karena Pertamina sudah menjadi korban atas kelalaian itu," sebut Sofyano.
Sofyano menambahkan, harusnya KCIC melakukan koordinasi sebelumnya, sebab dengan demikian Pertamina akan menempuh beberapa hal yang bisa mengurangi risiko munculnya insiden-insiden yang tidak diharapkan.
Misalnya dengan melakukan pemutusan sementara aliran minyak, pengosongan pipa, ataupun tindakan-tindakan lainnya.
Karena itu menurut Sofyano, wajar jika Pertamina mengajukan tuntutan, apalagi hal itu diperkuat bahwa insiden ini berhubungan dengan obyek vital yang bersinggungan dengan masyarakat.
"Jangan sampai Pertamina malah dituduh karena insiden ini. Karena sekali lagi, Pertamina adalah korban," tandas Sofyano.
Kebakaran itu sebagai akibat kelalaian KCIC saat melakukan pembangunan tiang pancang jalur kereta api cepat.
- Kunker ke PT KCIC, Wamenaker: Transfer Teknologi jadi Langkah Penting Perkuat SDM
- Jumlah Penumpang Whoosh Tembus 4,2 juta
- KCIC Beri Diskon Spesial Tiket Kereta Cepat Whoosh, Sudah Bisa Dibeli
- Arya Membantah Whoosh Disebut Menyumbang Kerugian PT WIKA
- Pertamina Patra Niaga Prioritaskan Warga Terdampak Kebocoran Pipa BBM
- Puncak Arus Balik Lebaran, Penumpang Whoosh Tembus 21.500 Orang