KDRT di Australia Dianggap Lebih Mengancam Dibanding Terorisme
Rosie Batty, adalah warga Australia yang pernah mendapatkan gelar 'The Australian of the Year'. Ia telah berulang kali menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, atau KDRT di Australia lebih buruk dari aksi terorisme.
"Bisa terlihat jelas, mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, sama seperti melakukan aksi tindakan terorisme dalam rumah keluarga mereka sendiri," ujar Batty.
"Pemerintah Federal Australia sebelumnya mengatakan telah menghabiskan $100 juta atau sekitar Rp 1 triliun selama empat tahun untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak," ujarnya.
Tapi Renee Carr mengatakan jumlah tersebut tidak cukup. Menuruynya ribuan perempuan di Australia tidak mendapat pelayanan berakitan kekerasan keluarga.
"Pelayanan tersebut termasuk hal-hal seperti layanan bagi mereka yang tidak memiliki rumah, sehingga membutuhkan Rp $34 juta atau Rp 340 miliar dari dana pemerintah. Sementara dana sebesar $68 juta atau sekitar Rp 680 miliar untuk pelayanan yang berkaitan dengan hubungan keluarga, program perilaku pria...," ujar Carr.
Pemerintah di seluruh dunia berjuang untuk melawan ekstrimisme kekerasan, terutama karena munculnya kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata