KDRT di Bekasi Capai 174 Kasus
Senin, 10 Januari 2011 – 12:41 WIB
Bahkan, kata dia, faktor yang menyebabkan adanya kekerasan dalam rumah tangga ini adalah ekonomi, dan perselingkuhan. Rata-rata yang mengadukan masalah ini sudah masuk dalam tahap perceraian. "Terkadang mereka cerai, tidak sampai masuk ke masalah hukum," jelasnya.
Selain itu, tingginya angka kekerasan kepada pasangan yang melakukan pernikahan deni, biasanya dilakukan konseling. Dan hampir sebagian besar cara itu menurut dia, berhasil mendamaikan keduanya. "Kami berusaha untuk memberikan pemahaman antara kedua belah pihak," paparnya.
Kini, dari 174 kasus yang sudah bercerai hampir dua pasangan, sisanya tambah Sugi masih dalam proses. Dan diakuinya, apabila kasus ini sulit ditemukan titik penyelesaiannya, maka diserahkan kembali keinginan masing-masing. "Sekarang masih tersisa 172 kasus lagi yang mendekati proses perceraian," imbuhnya.
Pada 2011 nanti, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan program korseling dengan masyarakat. Artinya, pengaduan itu langsung dijemput, tidak harus menunggu aduan kepada P2TP2A. "Kami akan buka pos korseling ke seluruh Kecamatan untuk memberikan ruang pengaduan dari masyarakat," tandasnya. (dny)
BEKASI - Angka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di Kota Bekasi kini sudah mencapai 174 kasus. Angka tersebut kebanyakan dialami
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS