Ke Bukit Soeharto, Menhut Didemo
Senin, 07 September 2009 – 05:39 WIB
SAMARINDA – Menteri Kehutanan (Menhut) Malem Sambat Ka’ban mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto selama beberapa jam, kemarin (6/9). Dalam perjalanannya ke Balikpapan, sekelompok warga dari Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) yang menyorot masalah tambang di Tahura, sempat mengadang rombongan Menhut. Tepatnya di Kilometer 48 jalan poros Balikpapan-Samarinda. Mereka menuntut supaya penertiban kawasan Bukit Soeharto segera dilaksanakan. Terutama, keberadaan aktivitas pertambangan maupun tempat usaha. Menhut sendiri usai melakukan kunjungan, mengaku kecewa dengan pengelolaan Tahura Bukit Soeharto. Ka’ban menegaskan, tak boleh ada aktivitas pertambangan ataupun usaha apapun di tahura. Dia juga meminta, Pemkab Kutai Kartanegara dan Pemprov Kaltim tegas melakukan penertiban.
“Kami tak mau hutan di Kaltim habis digrogoti pertambangan. Jangan sampai demi nafsu segelintir orang, ribuan warga menerima dampak lingkungannya,” ujar salah satu pedemo. Selain itu, pengunjuk rasa yang berjumlah belasan orang juga menuntut agar pemerintah tidak meng-enclave kawasan tahura lantaran sudah ada pemukiman. Alasannya, sebagai hutan konservasi, hutan wisata, dan hutan pendidikan, sudah jelas sesuai aturan pemanfaatan hutan. Sekadar informasi, yang dimaksud enklave adalah kawasan tertentu dengan penggunaan khusus yang berada di dalam wilayah yang lebih luas.
Baca Juga:
Dalam rangkaian acara kunjungan Menhut itu, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Timur, Achmad Delmy juga memberikan paparan pengelolaan Tahura saat berada di lokasi tambang PT Lembuswana Perkasa. Perusahaan tambang ini berada di luar Tahura, namun meminjam pakai jalan Tahura untuk angkutan batu bara.
Baca Juga:
SAMARINDA – Menteri Kehutanan (Menhut) Malem Sambat Ka’ban mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto selama beberapa jam,
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan