Ke Dapur Pendidikan Caddy sebelum Turun ke Lapangan Golf

Berbadan Tinggi Agar Tahu Posisi Jatuhnya Bola

Ke Dapur Pendidikan Caddy sebelum Turun ke Lapangan Golf
Ke Dapur Pendidikan Caddy sebelum Turun ke Lapangan Golf

Jika syarat-syarat tersebut dipenuhi, tahapan berikutnya adalah tes masuk. Calon siswa diminta untuk menjawab soal-soal pengetahuan umum dan tentang golf. Dilihat juga IQ para calon siswa. ''Menjadi caddy itu harus cerdas karena, selain harus paham peraturan golf, harus bisa mengarahkan atau memberikan informasi kepada pegolf tentang kondisi lapangan atau situasi angin. ''Kalau tidak pintar, nanti hanya menjadi langganan komplain para pegolf,'' kata Ilham.

Ujian yang lain adalah tes kesehatan. Masalah kesehatan juga diutamakan karena saat bekerja nanti caddy harus berada di bawah terik matahari atau kadang-kadang kehujanan selama empat jam penuh. Belum lagi kalau ada pegolf yang ingin olahraga dan tidak mau menggunakan mobil golf, mengajak berjalan kaki. ''Harus kuat jalan kaki jauh sambil membawa tas pegolf yang tidak ringan,'' terangnya.

Pendidikan caddy berlangsung dua bulan penuh, seminggu enam kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung pukul 08.00-17.00. Siswa atau siswi harus tinggal di asrama. Hanya Minggu mereka diperbolehkan pulang.

Biaya pendidikan di sekolah caddy tidaklah murah. Yakni, Rp 2,5 juta per orang. Tapi, mereka tidak perlu merogoh kocek terlebih dahulu. Sebab, kalau sudah menjadi caddy, penghasilannya dipotong Rp 200 ribu per bulan untuk mengangsur biaya pendidikan tersebut. Karena itu, sebelum biaya pendidikannya lunas, seorang caddy tidak boleh keluar dari pekerjaannya.

Wajah menarik dan tubuh proporsional menjadi modal penting bagi calon caddy. Tapi, itu bukan satu-satunya. Mereka juga harus cerdas dan lulus program

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News