Ke Darul Uloom Zakariyya, Pesantren Multibangsa di Johannesburg
Sekamar Punya Enam Kamar Mandi dan Enam Tempat Wudu
Selasa, 15 Juni 2010 – 08:02 WIB
Saya sebenarnya sangat ingin bertemu pengasuh pesantren tersebut. Tapi, pimpinannya tidak berada di tempat. "Maaf, Al Ustad Maulana Shabber Ahmad Saloojee tidak ada di sini. Beliau sedang ke Durban," kata Zaki.
Maulana Shabber adalah penanggung jawab untuk semua jenjang pendidikan di pesantren tersebut. Dia adalah keturunan India, namun lahir dan besar di Afsel. Pendidikan di Darul Uloom terdiri atas tiga tingkat. Yakni, tingkat tsanawiyah (setingkat SMP), aliyah (SMA), dan ma?had ali (perguruan tinggi). Sama seperti di Indonesia, untuk tsanawiyah dan aliyah, masing-masing ditempuh tiga tahun.
Untuk ma"had ali, ada beberapa jurusan. Di antaranya, dakwah, ilmu hadis, dan darul ifta. Jurusan terakhir itu khusus mempelajari seputar fatwa tentang hal-hal yang pada zaman Rasulullah tidak ada. "Misalnya, hukum rokok dan hukum Facebook," jelas Abdurrahim.
Saat ini, terdaftar sekitar 700 santri belajar di pondok tersebut. Di antara jumlah itu, sekitar 600 orang tinggal di lingkungan pondok. Mereka berasal dari 54 negara. Di antaranya, Amerika Serikat, Australia, Kenya, Turjikistan, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Mereka juga berasal dari beberapa daerah di Afsel. "Dari Asia Tenggara, yang terbanyak dari Malaysia. Ada 50-an orang. Dari Thailand sekitar 20 orang, Indonesia 30 orang, dan Vietnam 4 orang," tuturnya.
Di Afrika Selatan terdapat sebuah pondok pesantren multibangsa yang cukup besar. Santrinya sekitar 700 orang dari 54 negara. Termasuk dari Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala