Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII
Pernah Mengubah Arah Kiblat dari Barat ke Timur
Kamis, 28 April 2011 – 08:18 WIB
Ketika Jawa Pos berkunjung ke desa itu, tempat tinggal anggota komunitas NII berjarak sekitar lima kilometer di sisi utara kantor balai Desa Purbayani. Sekilas secara fisik rumah-rumah tersebut tidak berbeda jauh dari rumah warga lainnya. Bahkan rumah yang dihuni Iri, orang yang ditokohkan di kalangan komunitas NII, tampak sangat sederhana.
Meski disebut komunitas, pengikut NII di desa tersebut tidak tinggal dalam satu lokasi. Jika ada yang berkumpul, bisa dipastikan mereka masih sekeluarga.
Saat berkunjung ke rumah Iri, suasana terlihat sepi. Tidak tampak aktivitas apa pun. Hanya terdengar lirih sebuah alunan musik dengan lirik bahasa Sunda. "Mari masuk," tutur Iri dalam bahasa Sunda.
Pria kelahiran 1922 itu menyatakan menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu, pria yang masih tekun menyambangi sawahnya tersebut bisa berbahasa Indonesia, walau sedikit.
Nama Negara Islam Indonesia (NII) kembali muncul ke permukaan. Itu terjadi setelah ada sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang mengaku
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408