Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII
Pernah Mengubah Arah Kiblat dari Barat ke Timur
Kamis, 28 April 2011 – 08:18 WIB

Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII
Sosok Iri tidak berbeda dari orang-orang yang sudah renta lainnya. Rambutnya sudah memutih total. Dengan sebatang rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengah, dia mulai bercerita tentang komunitas NII di Desa Purbayani.
Merasa kurang mantap, dia lalu memanggil Tasdik Thabrani, cucunya yang bisa berbahasa Indonesia, untuk mengobrol bersama sekaligus menjadi penerjemah. "Supaya nyambung dan tidak salah paham," ujar bapak lima anak itu.
Iri menuturkan, pengikut NII di desanya ada sejak deklarasi NII pada 7 Agustus 1949. Tapi, saat itu jumlahnya masih belum begitu besar. Selanjutnya, dalam perkembangannya, sekitar 1980, jumlah pengikut NII di Desa Purbayani terus meningkat.
Saat itu persebaran pengikut NII masih sebatas pada masing-masing keluarga. Sesekali juga sempat mengajak tetangga kanan-kiri untuk bergabung menjadi pengikut NII. Iri menceritakan, saat itu masih belum ada pergolakan seperti saat ini terhadap organisasi NII. Jadi, dia dan beberapa rekan lainnya merasa lebih leluasa.
Nama Negara Islam Indonesia (NII) kembali muncul ke permukaan. Itu terjadi setelah ada sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang mengaku
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri