Ke Einstein Haus, Tempat Albert Einstein Melahirkan Teori Relativitas
Meja-Kursi hingga Garpu-Sendok Terjaga Keasliannya
Senin, 07 November 2011 – 08:08 WIB

Seorang pengunjung mengamati foto Einstein dan Mileva dan Einstein Haus (house) atau rumah Albert Einstein. di kota Bern, Swiss. Foto: SUPRIANTO/JAWA POS
Kalau di lantai 2 berisi perabot dan perlengkapan yang digunakan keluarga Einstein selama tinggal di situ, lantai 3 oleh pengelola dari sektor pariwisata dan budaya Kota Bern dijadikan semacam ruang biografi yang berisi catatan dan deskripsi sosok Einstein. Termasuk pula silsilah keluarga Einstein, perjalanan hidup, pendidikan, dan karirnya, plus catatan sejumlah penghargaan level dunia yang pernah diraihnya. Semua catatan itu tertulis dalam bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris.
"Kami ingin orang yang masuk ke Einstein Haus ini begitu keluar sudah tahu siapa dan apa yang sudah dilakukan si genius itu," tutur Verena, penjaga Einstein Haus yang mengaku pernah berkunjung ke Jogjakarta.
Bukan hanya itu. Di ruang itu pula disediakan ruangan kecil sekitar 3 x 4 meter persegi untuk show multimedia yang memutar kisah tentang terbentuknya teori relativitas. Di situ diputarkan juga film biografis berdurasi 20 menit.
Setelah bekerja di kantor Paten , Bern, selama tujuh tahun, pada 1909 Einstein memutuskan keluar. Alasan pengunduran dirinya karena dia diterima sebagai asisten profesor Alfred Wolfer, gurunya di bidang astrofisika dan astronomi, di Institut Politeknik Federal (ETH), Zurich.
Ke Swiss tak lengkap rasanya kalau tidak mampir di kota tua (old town) Bern. Di sana ada rumah yang pernah ditinggali Albert Einstein, si genius
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu