Ke Iran setelah 30 Tahun Diembargo Amerika (3)
Tahan Banting dengan Tradisi Keilmuan dan Bazari
Rabu, 11 Mei 2011 – 16:56 WIB
Iran juga termasuk 10 negara yang mampu membuat dan meluncurkan sendiri roket luar angkasa. Di bidang rekayasa kesehatan, Iran juga menonjol: teknologi stemcell, kloning, dan jantung buatan sudah sangat dikenal di dunia. Bahkan, untuk stemcell Iran masuk 10 besar dunia. Tidak heran kalau Iran juga tidak ketinggalan dalam penguasaan teknologi perminyakan, pembangkit listrik, dan otomotif.
Jangankan jenis teknologi itu, nuklir pun Iran sudah bisa membuatnya, lengkap dengan kemampuan memproduksi uranium hexaflourade yang selama ini hanya dimiliki enam negara. AS kelihatannya berhasil membuat Burma, Korut, Kuba, dan Libya menderita dengan embargonya.
Tapi, tidak untuk Iran. Ke depan posisi Iran justru kian baik, antara lain karena ”dibantu” oleh Amerika Serikat sendiri. Sudah lama Iran ingin menumbangkan Saddam Husein di Iraq, namun selalu gagal. Perang Iran-Iraq yang sampai delapan tahun pun tidak berhasil mengalahkan Saddam Husein. Iran tidak menyangka bahwa Saddam dengan mudah ditumbangkan AS.
Dengan tumbangnya Saddam Husein, Iraq kini dikuasai para pemimpin yang hati mereka memihak Iran. Banyak pemimpin Iraq saat ini adalah mereka yang di masa Saddam dulu terusir ke luar negeri dan mereka bersembunyi di Iran. Bahkan, saat terjadi perang Iran-Iraq dulu, mereka ikut angkat senjata bersama tentara Iran menyerbu Iraq. Demokrasi yang diperjuangkan AS di Iraq telah membuat golongan mayoritas berkuasa di Iraq. Padahal, mayoritas rakyat Iraq adalah Islam Syiah. Golongan Sunni hanya 40 persen, itu pun tidak utuh.
BAGAIMANA Iran ke depan? Mengapa setelah lebih dari 30 tahun diisolasi dan diembargo Amerika Serikat, Iran tidak kolaps seperti Burma, Korut, atau
BERITA TERKAIT