Ke Komunitas Utan Kayu, sehari Setelah Ledakan Bom Buku
Mulai Sadar Pentingnya Menyeleksi Tamu-Tamu
Kamis, 17 Maret 2011 – 10:49 WIB
Sebelum peristiwa meledaknya bom buku pada Selasa lalu (15/3), sempat ada aktivitas mencurigakan yang diduga dilakukan orang luar di kawasan Utan Kayu. Heru Hendratmoko menuturkan, dirinya mendapat laporan bahwa ada mobil mencurigakan yang keluar masuk kawasan. Mereka, kata dia, terdiri atas beberapa orang. Salah seorang di antara mereka bahkan sempat memotret situasi di sekitar kantor beberapa kali. Karena dianggap biasa, tidak ada yang curiga. "Baru ada cerita begini setelah ada kejadian (bom buku meledak)," ujarnya kepada wartawan kemarin (16/3).
Dia menuturkan, setelah kejadian bom buku itu, pihaknya bakal lebih berhati-hati. Kalaupun ada indikasi serupa, mereka akan melapor ke petugas keamanan agar ada tindak lanjut. "Jangan sampai terjadi lagi," tegasnya.
Juru Bicara KBR 68 H Ade Wahyudi menambahkan, pasca bom buku itu, sistem keamanan kantor akan diperketat. Mulai seleksi tamu hingga upaya preventif. "Ledakan bom ini menunjukkan bahwa masih banyak kelemahan dalam sistem keamanan kami. Sistem keamanan kami harus diperketat agar tidak sampai terulang," katanya.
Di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) kemarin, para karyawan beraktivitas seperti biasa. Bahkan, saat pagi, para karyawan dikumpulkan agar waspada namun tetap tenang. Juga, agar semua aktivitas kantor tetap berjalan sebagaimana mestinya. "Semua berlangsung seperti biasa. Yang penting tidak mengganggu TKP," jelasnya.
Peristiwa meledaknya bom buku di kantor Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa lalu (15/3), membuat para aktivis di tempat itu mengevaluasi pola
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala