Ke Malaysia, Naik Sepeda Lipat Nonton MotoGP di Sirkuit Sepang

Lumayan, Dapat Tanda Tangan Rossi di Atas Helm

Ke Malaysia, Naik Sepeda Lipat Nonton MotoGP di Sirkuit Sepang
DI DEKAT SIRKUIT SEPANG: Dewo (kiri) bertemu dengan anggota Sesat alias Sepeda Sampai Tua asal Jakarta. FOTO: JPPhoto
 

Lucu juga melihat rambu-rambu. Bagaimana mau "Kurangkan Laju" kalau kecepatan rata-rata saya hanya sekitar 25 km/jam" Paling saya patuhi ketika jalan menanjak, dan kecepatan drop jadi hanya 8 km/jam.

 

Menjelang pertigaan Sirkuit Sepang, saya bertemu tiga orang cyclist asal Jakarta. Dari kelompok Sesat alias Sepeda sampai Tua asal Jakarta. Mereka agak iri pada Brompton saya. Sebab, sepeda saya bisa dinaikkan kereta. Ternyata, mereka punya pengalaman buruk pernah ditolak gara-gara sepeda kebesaran.

 

Untung saya tiba di kawasan Welcome Center pada saat yang tepat. Sebab, hujan lebat langsung turun. Sepeda lantas saya titipkan ke counter Lily Tour, dan saya menuju kawasan-kawasan lain untuk menikmati sirkuit.

 

Sebenarnya, saya berniat ikut antre untuk dapat tanda tangan pembalap. Maunya pada helm yang saya pakai. Karena datang kurang pagi, antrean sudah terlalu panjang. Tanda tangan Dani Pedrosa (Repsol Honda, pemenang lomba Minggu sorenya) tidak bisa didapat. Beberapa pembalap lain juga lewat.

Sudah tak terhitung banyaknya nonton Formula 1 dan MotoGP di Sepang, kontributor Jawa Pos DEWO PRATOMO punya cara baru supaya tidak bosan: Naik sepeda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News