Ke Malaysia, Naik Sepeda Lipat Nonton MotoGP di Sirkuit Sepang

Lumayan, Dapat Tanda Tangan Rossi di Atas Helm

Ke Malaysia, Naik Sepeda Lipat Nonton MotoGP di Sirkuit Sepang
DI DEKAT SIRKUIT SEPANG: Dewo (kiri) bertemu dengan anggota Sesat alias Sepeda Sampai Tua asal Jakarta. FOTO: JPPhoto
 

Ketika menuntun sepeda, ada beberapa penonton Indonesia yang bertanya kenapa saya tidak ikut bersepeda mendaki Genting Highland. Saya jawab saja dengan kelakar: "Kalau mereka ke Genting naik sepeda, saya ke genting naik tangga. Sekalian cek genting yang bocor!"

 

Kembali menuju KLIA, saya mencetak rekor top speed 35 km/jam. Prestasi itu saya capai ketika menuruni jalan dari Sepang yang curam menuju jalan besar. Dan perjalanan terasa lebih mudah, karena kali ini angin mendorong dari belakang.

 

Sebelum ke KLIA, saya ingin mampir ke Hotel Pan Pacific. Di hotel itulah para pembalap menginap. Banyak teman maniak balap yang rela begadang di lobinya untuk memburu tanda tangan pembalap.

 

Sayang, kiprah saya bersepeda juga berakhir di hotel itu. Saya mengalami gejala kram. Ternyata, kaki dan lutut saya belum kategori endurance. Ditambah lagi, ketika akan melewati lobi hotel, penutup saluran air dari besi memecahkan ban belakang.

Sudah tak terhitung banyaknya nonton Formula 1 dan MotoGP di Sepang, kontributor Jawa Pos DEWO PRATOMO punya cara baru supaya tidak bosan: Naik sepeda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News