Ke Prancis Bersepeda Mengikuti Rute dan Kehebohan Tour de France 2012 (2)
Rabu, 18 Juli 2012 – 08:08 WIB

Wartawan Jawa Pos, Azrul Ananda dan Boy Slamet saat berada di depan tugu Tour de France di Pyrenees, Pau. Foto : Jawa Pos Photo
Hari kedua di Pau adalah hari pertama bersepeda menjajal rute kondang Tour de France. Jarak totalnya "hanya" hampir 60 kilometer. Tapi, tanjakan dan siksaannya bikin yang pengalaman bilang, "Aduuuuhhh...."
Catatan AZRUL ANANDA
Catatan AZRUL ANANDA
BAGI penggemar berat bersepeda, khususnya road bike (sepeda balap), ada satu tujuan yang menurut saya merupakan esensi dari hobi ini: menaklukkan suffering alias penderitaan. Semakin cepat dan semakin jauh bersepeda, semakin berat suffering-nya. Semakin tinggi tanjakannya, semakin berat lagi suffering-nya.
Dan, semakin mahal serta semakin cepat sepeda yang kita beli, semakin jauh dan semakin parah suffering yang bisa kita kejar dan bisa kita taklukkan. Salah seorang teman saya pernah bilang, "Ini olahraga yang tidak bisa bohong. Kalau main sepak bola atau basket, kita bisa "sembunyi". Tidak mengejar bola atau tidak bergerak tanpa bola. Kalau balap sepeda, semua kemampuan dan kemauan kita akan terlihat jelas oleh semua."
Eddy Merckx, "Michael Jordan"-nya balap sepeda, pernah bilang bahwa dirinya meraih sukses karena punya kapasitas mengalahkan suffering lebih besar daripada yang lain. Setelah hari pertama bersepeda di Pau, Prancis, rombongan Jawa Pos Cycling baru benar-benar sadar bahwa beberapa hari ke depan akan disuguhi banyak menu suffering."
***
Hari kedua di Pau adalah hari pertama bersepeda menjajal rute kondang Tour de France. Jarak totalnya "hanya" hampir 60 kilometer. Tapi,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu