Ke Prancis Bersepeda Mengikuti Rute dan Kehebohan Tour de France 2012 (3)

Enam Jam Menanjak Lawan Lebah dan Panas 38 Derajat Celsius

Ke Prancis Bersepeda Mengikuti Rute dan Kehebohan Tour de France 2012 (3)
Monumen Sepeda raksasa. Tiga unit monumen sepeda ukuran besar dipajang di puncak Col de Aubisque . Azrul ananda (bawah ) dan boy Slamet ( atas ) tampak berpose di monumen tersebut.Jawa pos photo

Bernard, yang mengendarai van, terus naik turun mengamati kami. Kalau ada yang kehabisan air, dia mengisikan bidon (botol). Juga menyiapkan snack untuk tambahan energi. Caujolle lebih gila. Dia memarkir van kedua di puncak, lalu mengayuh sepedanya naik-turun menyemangati peserta. Dasar mantan pembalap!

Jagoan tanjakan kelompok kami adalah Bambang Poerniawan. Usianya sudah 57 tahun, tapi dia dikenal sulit dikalahkan di tanjakan mana pun di Indonesia.  Ketika menuju Col d"Aubisque, dia katanya sampai kram empat kali. Sun Hin Tjendra, jagoan tanjakan lain, terus menemani dan membantu. "Dia (Bambang, Red) orangnya bandel dan nekat. Luar biasa. Kram, saya pijat sebentar. Langsung naik sepeda lagi. Seratus meter kemudian kram lagi, tapi tidak mau menyerah," ungkap Sun Hin, yang berkali-kali menang lomba eksekutif di Jawa Timur.

Semakin tinggi kami mendaki, panas matahari semakin terasa. Temperatur di Garmin (komputer sepeda) saya menunjukkan angka maksimal 38 derajat Celsius!

Memang tidak lembab, jadi rasanya kering terus. Angin dingin pegunungan juga membantu "mengelabui" hawa panas. Namun, sengatan mataharinya maut. Dan kami masing-masing mungkin menghabiskan air lebih dari satu galon menuju puncak.

Hari kedua bersepeda di Prancis, siksaan lebih panjang dan berat menyambut. Mencoba menaklukkan Col d'Aubisque, yang masuk top ten tanjakan terberat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News