Ke Prancis Bersepeda Mengikuti Rute dan Kehebohan Tour de France 2012 (3)
Enam Jam Menanjak Lawan Lebah dan Panas 38 Derajat Celsius
Kamis, 19 Juli 2012 – 08:30 WIB

Monumen Sepeda raksasa. Tiga unit monumen sepeda ukuran besar dipajang di puncak Col de Aubisque . Azrul ananda (bawah ) dan boy Slamet ( atas ) tampak berpose di monumen tersebut.Jawa pos photo
Tidak hanya panas, lebah dan lalat juga ikut mengganggu. Konsentrasi kami terus terganggu karena harus memukul-mukul bagian badan yang disinggahi lebah.
"Ini agak tidak lazim. Biasanya tidak mengganggu seperti ini. Tapi, kalau bersepedanya lebih cepat, kemungkinan tidak masalah," ucap Bernard.Masalahnya, kami tidak mampu bersepeda lebih cepat. Mendengar itu, kami hanya bisa tersenyum kecut.
Pemandangan indah seharusnya bisa menjadi obat lelah. Tapi, itu seharusnya. Kenyataannya, mata kami lebih banyak melihat aspal di bawah. Takut melihat curamnya tanjakan di depan. Kami hanya bisa menikmatinya saat berhenti untuk menenangkan diri. Sesekali menyempatkan diri foto-foto pakai iPhone atau BlackBerry.
Kalaupun ada yang membantu melupakan sakit, mereka adalah ratusan orang yang sudah camping di sepanjang sisi jalan menuju puncak. Mereka sudah menempatkan tenda atau caravan dan akan terus berada di situ sampai Tour de France benar-benar melintasinya pada Rabu siang (18/7).
Hari kedua bersepeda di Prancis, siksaan lebih panjang dan berat menyambut. Mencoba menaklukkan Col d'Aubisque, yang masuk top ten tanjakan terberat
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu