Ke Prancis Bersepeda Mengikuti Rute dan Kehebohan Tour de France 2012 (4)
Pakai Jersey Batik, Kebut-kebutan di Jalan Pedesaan
Jumat, 20 Juli 2012 – 20:40 WIB

MENUJU PEYRAGUDES : Rombongan Jawa Pos Cyclyng Tour de France menggunakan Jersey Indonesia melewati tanjakan menuju Peyragudes yang merupakan finish etape ke-17 Tour de France 2012. Foto : Boy Slamet/Jawa Pos
Saya butuh 5 jam 53 menit untuk menempuh 50 km perjalanan menuju puncak Col d'Aubisque. Hari itu Thomas Voeckler hanya butuh 5 jam 35 menit untuk menyelesaikan etape sepanjang 197 km, yang terdiri atas empat gunung maut!
Bagi yang heran lihat tayangan balap sepeda di televisi, memang sulit untuk memberikan apresiasi terhadap kehebatan para atlet tersebut. Baru setelah merasakan sendiri rute dan membandingkannya dengan para bintang dunia, kita belajar untuk memberikan apresiasi yang jauh lebih tinggi kepada para atlet balap sepeda".
***
Selesai makan siang, jam sudah menunjukkan pukul 14.00. Kami butuh sekitar 30 menit lagi untuk menyiapkan sepeda dan lain-lain, untuk kembali putar-putar di kawasan Pyrenees. Khusus untuk hari "santai" itu, kami kompak pakai jersey bercorak batik.
Rencananya ya itu tadi. Hanya sekitar 40 km dengan ketinggian maksimal 500 m. Kenyataannya, recovery ride itu menjadi ajang penyiksaan lanjutan tur VIP Tour de France. Karena sudah siang menuju sore, matahari sedang terik-teriknya. Temperatur menunjukkan angka di atas 40 derajat Celsius. Angin pun terasa panas karena kami tidak di pegunungan.
Setelah hancur mendaki dua puncak tinggi, program Tour de France seharusnya dapat jadwal santai. Setelah asyik nonton start etape di Pau, kami sempat
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu